PUSAT-PUSAT PERTUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH ANTAR PULAU DI INDONESIA
Pusat-pusat pertumbuhan dan pengembangan wilayah antar pulau di Indonesia berbeda-beda. Hal ini disebabkan oleh karakteristik atau ciri khas tersendiri yang dimiliki masing-masing pulau. Dibawah ini ciri khas pulau-pulau di Indonesia.
1. Pulau Jawa
Pulau Jawa memiliki luas 127.499 km2 atau sekitar 7 % dari seluruh luas daratan Indonesia. Jawa terkenal memiliki tanah subur, gunung aktif terbanyak ( 35 dari 128 gunung api ) di Indonesia, beriklim Am ( menurut klasifikasi iklim Koppen ), memiliki banyak hutan dan sungai. Keistimewaan lain yang dimiliki pulau Jawa adalah kemampuan atau daya dukungnya dalam menghidupi penduduk yang cukup banyak. Secara ekologis, ketimpangan lingkungan hidup di Jawa telah terjadi dan terus meningkat hingga saat ini. Hal ini dikhawatirkan oleh para ahli ekologi dan demografi .
Jawa merupakan pulau berpenduduk paling padat di Indonesia. Pengembangan wilayah di pulau Jawa perlu dioptimalkan antara lain dengan cara intensifikasi pertanian, pengolahan sumber daya alam seoptimal mungkin dan memperhatikan kelestarian lingkungan, memperbanyak usaha-usaha bidang industri untuk memperluas tenaga kerja, mengurangi arus urbanisasi, meningkatkan trasmigrasi keluar pulau Jawa, dan lain-lain.
2. Pulau Sumatra
Pulau Sumatra memiliki kelebihan di bidang sumber-sumber kekayaan mineral yang bernilai ekonomi tinggi seperti batu bara, nikel, timah, dan minyak bumi. Luas wilayah pulau Sumatra adalah 482.393 km2 dengan jumlah penduduk sebanyak 45,54 juta jiwa pada tahun 2000. Sumatra dijuluki sebagai pulau minyak karena 55,1 % produksi minyak nasional dihasilkan dari pulau ini.
Pulau-pulau kecil lain di sekitar pulau Sumatra memiliki potensi yang besar diantaranya pulau Bangka, Belitung, Lingga dan Singkep. Pulau-pulau ini berlokasi didaerah jalur timah, pulau Bintan dikenal dengan endapan bauksitnya ( bijih aluminium ), pulau Batam merupakan pulau yang bernilai strategis untuk mengembangkan wilayah Indonesia. Pulau Batam merupakan pulau bebas visa yang langsung berhubungadengan Singapura dan Johor, Malaysia.
3. Pulau Kalimantan
Sebagian besar permukaan lahan di pulau Kalimantan berupa hutan rimba dengan luas daratan 547.891 km2 dan jumlah penduduk sebanyak 12,02 juta jiwa pada tahun 2000. Keadaan topografi atau relief di pulau Kalimantan cukup kasar. Daerah perbatasan antara Indonesia dengan Malaysia di Kalimantan adalah karena perbukitan, yakni Pegunungan Kapuas Hulu, Bukit Kelintang, dan pegunungan Iban. Di selatan, di hulu sungai Kapuas terdapat Pegunungan Muller dan Schwaner dengan puncaknya Bukit Raya, sedangkan di bagian selatan tenggara terdapat Pegunungan Meratus.
Transportasi utama di pulau Kalimantan adalah transportasi air ( sungai ). Namun, jalan darat yang menghubungkan provinsi yang satu dengan provinsi yang lain di Kalimantan sudah dibangun. Dataran rendah di Kalimantan terdapat di tepi pantai dan sangat luas. Daerah pantai dan muara sungai umumnya terdiri dari rawa-rawa dan sebagian kecil telah dimanfaatkan sebagai lahan persawahan pasang surut. Delat-delta di muara sungai juga sangat luas. Delta terlebar adalah delta pada muara Sungai Barito.
Pengembangan wilayah di pulau Kalimantan antara lain dengan ekstensifikasi pertanian, pengolahan sumber daya alam seoptimal mungkin misalnya pengolahan kayu. Penebangan kayu hutan harus mempertimbangkan kelestarian lingkungan. Usaha pengembangan lainnya yaitu peningkatan industri kecil, peningkatan industri besar, peningkatan perekonomian rakyat, dan lain-lain.
4. Pulau Sulawesi
Pulau Sulawesi memiliki jumlah penduduk 15,15 juta jiwa yang tersebar tidak merata pada daerah seluas 191.800 km2. Kondisi fisik di pulau Sulawesi bergunung-gunung dan berteluk-teluk. Ciri utama pulau Sulawesi adalah dataran rendahnya sangat sempit, sungainya pendek-pendek dan tidak baik untuk pelayaran , misalnya Sungai Poso, Sungai Sampara, Sungai Laring, dan Sungai Bone.
Daerah Palu di bagian tengah Pulau Sulawesi merupakan daerah bayangan hujan sehingga daerah ini gersang. Namun demikian, saat ini sedang diupayakan untuk dihijaukan baik dengan teknologi pertanian maupun dengan hujan buatan. Upaya tersebut terus dikembangkan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Usaha pengembangan wilayah dilaksanakan dengan peningkatan pembangunan pertanian, peningkatan industri kecil dan industri besar dan peningkatan perekonomian laut.
5. Pulau Bali
Luas pulau Bali ± 5.633 km2 dengan jumlah penduduk sekitar 3 juta jiwa. Ciri khas pulau Bali yang sangat menonjoladlah keindahan alam dan kekayaan budaya. Penduduk pulau Bali memiliki karakteristik tersendiri. Seni budaya penduduknya sejiwa dengan agama yang dianutnya yang dituangkan dalam seni ukiran batu, kayu, logam, seni lukis dan seni gerak tari. Bangunan-bangunan pura yang penuh ukiran bermakna religi dan moral tersebar luas di perkotaan dan di seluruh pelosok pedesaan. Bangunan-bangunan tersebut mewarnai kekhasan pulau Bali yang dijuluki “ Pulau Pura ”dan “ Pulau Dewata ”.
Usaha pengembangan wilayah yang utama meningkatkan kualitas kepariwisataan, usaha pengembangan wilayah lainnya yaitu intensifikasi pertanian, peningkatan industri kecil dan peningkatan perikanan laut.
6. Pulau Irian
Di bagian tengah pulau Irian terdapat pegunungan yang tinggi dan diselimuti salju. Luas daerah pulau Irian yang masuk wilayah Irian adalah 421.981 km2. Jumlah penduduknya sebanyak 2,3 juta jiwa dengan persebaran yang tidak merata. Pulau Irian bentuknya menyerupai burung. Pada bagian yang bentuknya menyerupai kepala burung terdapat teluk yang sangat dalam dan pelaut-pelaut Indonesia menyebutnya sebagai daerah lima Gigi (doreri) yaitu Teluk Argni, Teluk Berau, Teluk Wandamen, Teluk Umar dan Teluk Sebakor.
Pulau-pulau kecil yang terdapat disekitar Irian adalah Pulau Biak, Pulau Numboor. Sebagian besar Irian Jaya terdiri dari dataran rendah dan tepi pantainya berupa rawa-rawa. Daerah pantai utara merupakan pantai pasir putih, denagn sifat makin ke timur menjadi pantai kering. Potensi utama pulau ini berupa tembaga, minyak bumi, hasil kayu hutan dan budaya Asmat yang sangat terkenal di dunia.
Usaha pengembangan wilayah di pulau Irian yaitu pembukaan jalur darat, pemekaran wilayah provinsidan kabupaten, pembangunan pertanian dan perikanan laut, pengusahaan pertambangan, pengolahan kayu hutan dan peningkatan industri kecil.
Pulau Jawa memiliki luas 127.499 km2 atau sekitar 7 % dari seluruh luas daratan Indonesia. Jawa terkenal memiliki tanah subur, gunung aktif terbanyak ( 35 dari 128 gunung api ) di Indonesia, beriklim Am ( menurut klasifikasi iklim Koppen ), memiliki banyak hutan dan sungai. Keistimewaan lain yang dimiliki pulau Jawa adalah kemampuan atau daya dukungnya dalam menghidupi penduduk yang cukup banyak. Secara ekologis, ketimpangan lingkungan hidup di Jawa telah terjadi dan terus meningkat hingga saat ini. Hal ini dikhawatirkan oleh para ahli ekologi dan demografi .
Jawa merupakan pulau berpenduduk paling padat di Indonesia. Pengembangan wilayah di pulau Jawa perlu dioptimalkan antara lain dengan cara intensifikasi pertanian, pengolahan sumber daya alam seoptimal mungkin dan memperhatikan kelestarian lingkungan, memperbanyak usaha-usaha bidang industri untuk memperluas tenaga kerja, mengurangi arus urbanisasi, meningkatkan trasmigrasi keluar pulau Jawa, dan lain-lain.
2. Pulau Sumatra
Pulau Sumatra memiliki kelebihan di bidang sumber-sumber kekayaan mineral yang bernilai ekonomi tinggi seperti batu bara, nikel, timah, dan minyak bumi. Luas wilayah pulau Sumatra adalah 482.393 km2 dengan jumlah penduduk sebanyak 45,54 juta jiwa pada tahun 2000. Sumatra dijuluki sebagai pulau minyak karena 55,1 % produksi minyak nasional dihasilkan dari pulau ini.
Pulau-pulau kecil lain di sekitar pulau Sumatra memiliki potensi yang besar diantaranya pulau Bangka, Belitung, Lingga dan Singkep. Pulau-pulau ini berlokasi didaerah jalur timah, pulau Bintan dikenal dengan endapan bauksitnya ( bijih aluminium ), pulau Batam merupakan pulau yang bernilai strategis untuk mengembangkan wilayah Indonesia. Pulau Batam merupakan pulau bebas visa yang langsung berhubungadengan Singapura dan Johor, Malaysia.
3. Pulau Kalimantan
Sebagian besar permukaan lahan di pulau Kalimantan berupa hutan rimba dengan luas daratan 547.891 km2 dan jumlah penduduk sebanyak 12,02 juta jiwa pada tahun 2000. Keadaan topografi atau relief di pulau Kalimantan cukup kasar. Daerah perbatasan antara Indonesia dengan Malaysia di Kalimantan adalah karena perbukitan, yakni Pegunungan Kapuas Hulu, Bukit Kelintang, dan pegunungan Iban. Di selatan, di hulu sungai Kapuas terdapat Pegunungan Muller dan Schwaner dengan puncaknya Bukit Raya, sedangkan di bagian selatan tenggara terdapat Pegunungan Meratus.
Transportasi utama di pulau Kalimantan adalah transportasi air ( sungai ). Namun, jalan darat yang menghubungkan provinsi yang satu dengan provinsi yang lain di Kalimantan sudah dibangun. Dataran rendah di Kalimantan terdapat di tepi pantai dan sangat luas. Daerah pantai dan muara sungai umumnya terdiri dari rawa-rawa dan sebagian kecil telah dimanfaatkan sebagai lahan persawahan pasang surut. Delat-delta di muara sungai juga sangat luas. Delta terlebar adalah delta pada muara Sungai Barito.
Pengembangan wilayah di pulau Kalimantan antara lain dengan ekstensifikasi pertanian, pengolahan sumber daya alam seoptimal mungkin misalnya pengolahan kayu. Penebangan kayu hutan harus mempertimbangkan kelestarian lingkungan. Usaha pengembangan lainnya yaitu peningkatan industri kecil, peningkatan industri besar, peningkatan perekonomian rakyat, dan lain-lain.
4. Pulau Sulawesi
Pulau Sulawesi memiliki jumlah penduduk 15,15 juta jiwa yang tersebar tidak merata pada daerah seluas 191.800 km2. Kondisi fisik di pulau Sulawesi bergunung-gunung dan berteluk-teluk. Ciri utama pulau Sulawesi adalah dataran rendahnya sangat sempit, sungainya pendek-pendek dan tidak baik untuk pelayaran , misalnya Sungai Poso, Sungai Sampara, Sungai Laring, dan Sungai Bone.
Daerah Palu di bagian tengah Pulau Sulawesi merupakan daerah bayangan hujan sehingga daerah ini gersang. Namun demikian, saat ini sedang diupayakan untuk dihijaukan baik dengan teknologi pertanian maupun dengan hujan buatan. Upaya tersebut terus dikembangkan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Usaha pengembangan wilayah dilaksanakan dengan peningkatan pembangunan pertanian, peningkatan industri kecil dan industri besar dan peningkatan perekonomian laut.
5. Pulau Bali
Luas pulau Bali ± 5.633 km2 dengan jumlah penduduk sekitar 3 juta jiwa. Ciri khas pulau Bali yang sangat menonjoladlah keindahan alam dan kekayaan budaya. Penduduk pulau Bali memiliki karakteristik tersendiri. Seni budaya penduduknya sejiwa dengan agama yang dianutnya yang dituangkan dalam seni ukiran batu, kayu, logam, seni lukis dan seni gerak tari. Bangunan-bangunan pura yang penuh ukiran bermakna religi dan moral tersebar luas di perkotaan dan di seluruh pelosok pedesaan. Bangunan-bangunan tersebut mewarnai kekhasan pulau Bali yang dijuluki “ Pulau Pura ”dan “ Pulau Dewata ”.
Usaha pengembangan wilayah yang utama meningkatkan kualitas kepariwisataan, usaha pengembangan wilayah lainnya yaitu intensifikasi pertanian, peningkatan industri kecil dan peningkatan perikanan laut.
6. Pulau Irian
Di bagian tengah pulau Irian terdapat pegunungan yang tinggi dan diselimuti salju. Luas daerah pulau Irian yang masuk wilayah Irian adalah 421.981 km2. Jumlah penduduknya sebanyak 2,3 juta jiwa dengan persebaran yang tidak merata. Pulau Irian bentuknya menyerupai burung. Pada bagian yang bentuknya menyerupai kepala burung terdapat teluk yang sangat dalam dan pelaut-pelaut Indonesia menyebutnya sebagai daerah lima Gigi (doreri) yaitu Teluk Argni, Teluk Berau, Teluk Wandamen, Teluk Umar dan Teluk Sebakor.
Pulau-pulau kecil yang terdapat disekitar Irian adalah Pulau Biak, Pulau Numboor. Sebagian besar Irian Jaya terdiri dari dataran rendah dan tepi pantainya berupa rawa-rawa. Daerah pantai utara merupakan pantai pasir putih, denagn sifat makin ke timur menjadi pantai kering. Potensi utama pulau ini berupa tembaga, minyak bumi, hasil kayu hutan dan budaya Asmat yang sangat terkenal di dunia.
Usaha pengembangan wilayah di pulau Irian yaitu pembukaan jalur darat, pemekaran wilayah provinsidan kabupaten, pembangunan pertanian dan perikanan laut, pengusahaan pertambangan, pengolahan kayu hutan dan peningkatan industri kecil.
KAITAN PUSAT PERTUMBUHAN DAN PENGARUH PUSAT PERTUMBUHAN
Suatu pusat pertumbuhan akan memberikan pengaruh pada wilayah sekitarnya. Beberapa pengaruh yang ada adalah sebagai berikut :
1.Pengaruh terhadap pemusatan dan persebaran sumber daya.
2.Pengaruh terhadap perkembangan ekonomi.
3.Pengaruh terhadap perubahan sosial masyarakat.
Suatu pusat pertumbuhan akan memberikan pengaruh pada wilayah sekitarnya. Beberapa pengaruh yang ada adalah sebagai berikut :
1.Pengaruh terhadap pemusatan dan persebaran sumber daya.
2.Pengaruh terhadap perkembangan ekonomi.
3.Pengaruh terhadap perubahan sosial masyarakat.
IDENTIFIKASI PUSAT-PUSAT PERTUMBUHAN
Teori heterogenitas menyatakan bahwa segala sesuatu dipermukaan bumi itu berbeda. Hal-hal yang ada dan terjadi di suatu tempat tidak mesti terjadi di tempat lain. Begitu juga halnya dengan pertumbuhan wilayah. Secara umum, fungsi pusat pertumbuhan adalah sebagai berikut :
1.Memudahkan koordinasi
2.Melihat perkembangan wilayah
3.Meratakan pembangunan di seluruh wilayah
1.Memudahkan koordinasi
2.Melihat perkembangan wilayah
3.Meratakan pembangunan di seluruh wilayah
Harrah's Philadelphia Casino & Racetrack - Missouri Hub
BalasHapusHarrah's Philadelphia 전주 출장안마 Casino & Racetrack 구리 출장마사지 - 안성 출장안마 Missouri Hub. harrah's philadelphia casino & racing track near 인천광역 출장마사지 Chester, PA. The Harrah's Philadelphia Casino & Racetrack 경산 출장마사지